Pontianak - H. Sumadi memberikan klarifikasi terkait insiden meninggalnya seorang bocah di lokasi cetak batako di Ampera Raya. Dalam pernyataannya kepada media pada Sabtu (29/06/2024), Sumadi menyatakan bahwa tempat tersebut telah didelegasikan kepada orang kepercayaannya untuk dikelola selama kurang lebih empat tahun.
"Sebenarnya saya tidak tahu apa-apa soal yang mengurusnya. Kemarin waktu kejadian, dia (orang kepercayaannya) laporlah ke saya. Saya pun pergi saat malamnya karena baru balik dari Singkawang. Saya ikut takziah ke rumah duka dan bertemu orang tuanya. Tanggapannya bagus, mereka menganggap ini sebagai takdir dan tidak menyalahkan siapa-siapa," ungkap Sumadi.
Lebih lanjut, Sumadi menjelaskan bahwa permintaan untuk membongkar peralatan cetak batako berasal dari keluarga korban, bukan untuk menghilangkan jejak, melainkan untuk menghindari trauma bagi keluarga korban.
"Saya merespon permintaan mereka. Itu bukan untuk menghilangkan jejak, melainkan karena diminta oleh keluarga korban," tegasnya.
Sumadi juga menyebut bahwa ia telah memberikan keterangan kepada pihak Polsek Sungai Ambawang. Menurutnya, semua pihak yang bertanggung jawab atas tempat cetak batako tersebut telah diperiksa. Ia juga menekankan bahwa insiden terjadi karena pengaman peralatan yang seharusnya dipasang, ditemukan berada sekitar 2 meter dari tempatnya.
"Saya sudah delegasikan semuanya ke orang yang bertanggung jawab. Saya tidak tahu detailnya karena sudah empat tahun tempat itu dikelola oleh orang lain. Namun saya datang memberikan keterangan sesuai yang saya ketahui," jelas Sumadi.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada upaya damai dari pihaknya, melainkan orang tua korban yang menyatakan ikhlas dan tidak menuntut apa-apa.
"Bukan atas perintah saya, mereka sendiri yang buat surat bahwa mereka ikhlas. Tidak ada upaya dari saya untuk mendamaikan," katanya.
Sumadi menepis rumor miring yang beredar di luar sana terkait adanya pemberian uang kepada polisi. "Itu semua bohong. Saya tidak kenal siapa-siapa dan tidak pernah memberi uang kepada polisi," tegasnya.
Sumadi berharap dengan klarifikasi ini, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang jelas dan tidak termakan isu yang tidak benar.(Sabirin www.cyberpers.com)
0Komentar